"Ingatlah dan kuduskanlah Sabat" Keluaran 20:8

HOME Statements  Ilustrasi SABAT 10 Hukum Kesehatan VEGETARIAN ARTIKEL Album Photo Guest Book

PEMBUATAN HARI SABAT


Hari Sabat perhentian adalah salah satu dari karunia Allah yang terbesar kepada umat manusia. Kebanyakan orang Kristen setuju bahwa pemeliharaan hari Sabat adalah bagian penting dari penyembahan Allah meskipun sebagian lagi menganggap bahwa Sepuluh Hukum (dimana pengudusan Sabat merupakan salah satunya) sudah tidak berlaku lagi (Mengenai Hukum Taurat silakan pelajari dalam topik Hukum Allah).

 

1. Siapa yang membuat hari Sabat?

Yesus Kristuslah yang membuatnya. Baca Yohanes l:l-3, 10, 14. Catatan: Nyata menurut lbrani 1:1, 2 bahwa Allah menciptakan dunia melalui Kristus. Karena Kristus adalah agen yang aktif, Dia membuat hari Sabat.

 

2. Kapan hari Sabat dibuat?

Pada waktu penciptaan. Baca Kejadian 2:1-3 dan Keluaran 20:8-11.

Sebenarnya Allah sudah selesai mencipta dalam enam hari, tapi Ia masih tambahkan satu hari sehingga 1 minggu yang kita kenal sekarang terdiri dari 7 hari. Pada hari yang ketujuh Ia berhenti dari pekerjaan-Nya, Ia memberkati dan menguduskan hari tersebut.

 

 

3. Bagaimana hari Sabat dibuat?

"Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah la pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah la berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu." Kejadian 2:1-3.

 

4. Dari apa hari Sabat dibuat?

Allah membuat hari Sabat dari hari. Hari yang Dia gunakan adalah hari ketujuh. Baca Kejadian 2:2, 3.

 

5. Kapan hari-hari penciptaan dimulai dan diakhiri?

Baca Kejadian 1:5, 8, 13 dan lain-lain. Tiap hari penciptaan dimulai pada saat matahari dengan bagian yang gelap, karena kegelapan di sini yang pertama, dan diakhiri dengan matahari terbenam berikutnya. Oleh:karena itu, hari Sabat hari ketujuh harus disucikan dari matahari terbenam ke matahari terbenam. Dengan nyata semua hari dikira dari matahari terbenam ke matahari terbenam.

 

6. Hari apakah sebenarnya hari Sabat itu?

Ada tiga cara untuk mengenalnya :

a. Berdasarkan Alkitab

Tidak ada keraguan dalam dunia keKristenan bahwa Yesus bangkit hari Minggu yang dikenal sebagai "Easter Sunday". Kita lihat Matius 28:1 : "Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu."   Pada Alkitab Kabar Baik, yang ditulis menggunakan bahasa sehari-hari, frasa "hari pertama dalam minggu itu" diterjemahkan menjadi "hari Minggu". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hari pertama dalam satu minggu adalah hari Minggu. Dalam versi bahasa Inggrisnya (Revised Standard Version) disebut "the first day of the week". Dalam "The Living Bible" atau "New English Bible" atau "Today's English Version" disebut "on Sunday".

Kembali kepada Matius 28:1, dikatakan "Setelah hari Sabat lewat ...", maka berarti hari sebelum hari Minggu adalah hari Sabtu.

b. Berdasarkan Ilmu Bahasa 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal 763 terdapat kata "Sabat - Sabtu; hari ketujuh (hari Tuhan beristirahat sesudah menciptakan alam semesta, menurut kitab Taurat)."

Kamus bahasa Inggris "Webster's Dictionary" menulis "Sabbath, the seventh-day of the week" dan "Sunday, the first day of a week."

Ada 108 bahasa di dunia mengartikan hari Sabtu sebagai "hari Sabat". Beberapa contoh : bahasa Portugis dan Spanyol menyebutnya "Sabbado"; bahasa Rusia menyebutnya "subbata"; bahasa Bulgaria katakan "Shubbuta", orang Arab penyebutnya "As-Sabt". Khusus dalam bahasa Arab, hari pertama (Minggu) adalah Ahad, yang berasal dari kata "wahid" artinya satu. Hari Senin dari kata "isnain" yang artinya dua. Hari Selasa, dari kata "tsalasa" artinya tiga, dst. Berarti hari ketujuh adalah hari Sabtu.

c. Melihat kehidupan bangsa Yahudi

Dimana saja penganut agama Yahudi berada di dunia ini, mereka selalu beribadah pada hari Sabtu. Hal ini telah berlangsung turun temurun dan tidak pernah berubah.

Referensi :

"Kitab Ajaib" dr. Kathleen H.L. Kuntaraf, MPH dan Jonathan Kuntaraf, D Min, hal 224-225

"Hari Yang Hampir Dilupakan" Mark A. Finley, hal 28 - 29

 

7. Untuk siapa hari Sabat dijadikan?

"Lalu kata Yesus kepada mereka, hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat." Markus 2:27.

Hari Sabat untuk manusia bukan bangsa tertentu, pada waktu Allah membuatnya (l;ihat no 1) belum ada bangsa apapun.

 

 

8. Siapa Tuhan atas hari Sabat?

"Jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." Markus 2:28.

Catatan : Meskipun Tuhan Yesus menjadikan semua hari, namun Dia diper-Tuhan-kan dan dimuliakan pada hari Sabat, sehingga rasul Yohanes menyebut hari itu dengan sebutan 'hari Tuhan' (Wahyu 1:10).

 

9. Untuk berapa lama hari Sabat dimaksudkan untuk disucikan?

Hari Sabat itu akan disucikan sampai selama-lamanya. Baca Yesaya 66:22, 23.

 

Kesimpulan

Hari Sabat hari ketujuh dibuat oleh Yesus Kristus pada waktu penciptaan. Itu harus disucikan sepanjang masa, dan harus dikuduskan selama satu hari penuh (dari matahari terbenam sampai ke matahari terbenam).

 

 

 

HARI SABAT SEBELUM DI SINAI

 

Sepuluh Hukum Allah tidaklah baru dimulai di Sinai, demikian pula hukum keempat mengenai hari Sabat. Mengenai Sepuluh Hukum dapat dipelajari dalam topik "Hukum Allah".

 

1. Apa keluhan Firaun kepada Musa?

Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka, "Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!" Lagi kata Firaun: "Lihat sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya?" Keluaran 5:4, 5.

Catatan: Firaun mempersalahkan Musa membuat perhentian bagi bangsa itu. Mengapa mereka berhenti bekerja? Perkataan yang digunakan dalam bahasa Ibrani untuk perhentian adalah perkataan untuk perhentian hari Sabat. Musa memerlukan pembaharuan hari Sabat.

 

2. Sesudah Allah membawa Israel keluar dari Mesir syarat-syarat apa yang diletakkan Allah jika mereka mengharapkan perlindunganNya yang terus menerus?

"Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mataNya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintahNva dan tetap mengikuti segala ketetapanNya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku, Tuhanlah yang menyembuhkan engkau." Keluaran 15:26.

 

3. Dalam turunnya hujan roti dari sorga apa yang ingin dibuktikan Allah?

Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar clan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukumKu atau tidak." Keluaran 16:4.

 

4. Perintah apa diberikan Allah yang berhubungan dengan makanan mereka pada hari sebelum hari Sabat?

Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan Tuhan, besok adalah hari perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi Tuhan, maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah, dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi." Keluaran 16:23.

Catatan: Semua pembakaran dan masakan untuk hari Sabat harus dilakukan hari sebelumnya. Kemudian pada hari Sabat baca apa yang dikatakan Musa kepada mereka dalam Keluaran 16:25, 26.

 

5. Apakah semua orang melakukan apa yang telah dikatakan Allah melalui Musa?

Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya. Sebab itu Tuhan berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahKu dan hukumKu?" Keluaran 16:27, 28.

Catatan : Perkataan "Berapa lama lagi" menyatakan bahwa perintah mengenai perhentian di hari ketujuh sudah ada sebelum pemberian manna.

 

6. Apakah hari Sabat suatu institusi baru dan apakah hukum Allah sesuatu yang tidak dikenal?

Kata-kata Keluaran 15:26 serupa dengan kata-kata yang digunakan kepada Abraham beberapa tahun sebelumnya ketika Allah telah mengatakan: "Karena Abraham telah mendengarkan firmanKu dan memelihara kewajibannya kepadaKu, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukumKu." Kejadian 26:5

Catatan: Dalam pengaturan manna harus turun enam hari dan tidak ada pada hari Sabat Allah mengajarkan kepada Israel dua pelajaran penting: supaya bergantung kepada Allah dan menurut Dia.

 

7. Apakah ada bukti historis bahwa hari Sabat sudah diperingati sebelum dinyatakan di Sinai?

Para ahli misiologi mengakui pengaruh Ibrani di antara orang Afrika. ... W.W.Oliphant, salah seorang pemimpin gerja Afrika pada tahun-tahun pertama abad kedua puluh, mengatakan bahwa "Hari Sabat di Etiopia telah dipelihara sejak zaman Nimrod, kira-kira tahun 2140 BC. (Baca Kej 10, 8, 9), yaitu 700 tahun sebelum Musa lahir ... Orang-orang Afrika atau orang Etiopia telah menjadi pemelihara hari Sabat sejak zaman Nimrod, anak Kusyi." - Charles E. Bradford, hal 26.

 

 

Kesimpulan

 Allah telah memberikan kepada Israel suatu pertunjukkan visual (yang dapat dilihat) untuk menghormati hari Sabat. Sebagaimana Allah telah berhenti pada  hari ketujuh dari seluruh rangkaian penciptaan, maka perhentian itu juga menjadi milik ciptaanNya yang dijadikan di hari-hari sebelumnya.

BAGAIMANA PENTINGNYA PENURUTAN ?

Bagaimana telitikah Allah? Haruskah kita menuruti hukum-hukumNya dengan sungguh-sungguh? Ingat bahwa seorang tidak dapat memelihara roh hukum Allah, sementara melanggar hukum itu. Banyak yang merasa bahwa pemeliharaan hukum hari Sabat tidak penting dan Allah tidak akan menuntut kegagalan seseorang untuk memelihara hari ketujuh itu apabila sangat sukar dilaksanakan.

1. Hari apa yang disuruh Allah untuk kita sucikan?

"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat ........ hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan Allahmu." Keluaran 20:8, 10.
 

  

 

2. Apakah Raja Saul menurut Allah ketika disuruh memukul bangsa Amalekh?

Baca I Samuel 15:1-9. Inilah jawab Saul: "Aku telah melaksanakan firman Tuhan." I Samuel 15:13.

 

Catatan: Samuel tidak percaya Saul mengatakan kebenaran karena ia bertanya, "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu ?" 1 Samuel 15:14. Baca alasan Saul dalam ayat 15. Dia membuktikan bahwa dalam roh dia telah menurut walaupun dia telah melanggar sedikit perintah itu. Tetapi dia pertahankan bahwa hal itu dilakukan adalah dengan maksud yang baik. Kita akan menggunakan domba-domba dan lembu-lembu ini untuk korban kepada Allah. Apakah perbuatan itu dimaklumi Allah? "Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan." I Samuel 15:22. Yang baik bagi Allah adalah menaati perintahNya bukan memberikan apa yang kita pandang baik.

 

3. Apa akibat pelanggaran Saul dalam hidupnya?

"Tetapi jawab Samuel: " Sebah pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka la telah menolak engkau sebagai raja." I Samuel 15:23.

 

4. Apa pernyataan Saul atas pelanggarannya itu?

"Berkatalah Saul kepada Samuel: `Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah Tuhan dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka."' I Samuel 15:24. Saul akhirnya mengakui bahwa apa yang diperbuatnya melanggar perintah Tuhan, dia mengikuti permintaan orang banyak (mayoritas).

Catalan: Adalah keputusan di tangan kita untuk mengikuti perintah Allah atau mayoritas.

 

5. Apakah Kain tidak mempersembahkan hasil-hasil yang terbaik dari tanahnya? (Kejadian 4:3-5)

"Lalu hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya  muram". Kejadian 3:5  Seandainya Kain mempersembahkan yang kurang baik, ia akan memaklumi mengapa persembahannya tidak diterima dan tidak menjadi sangat kecewa. Kain telah mempersembahkan apa yang dia pandang baik.

 

6. Apakah sebabnya Allah mengindahkan persembahan Habel dan tidak mengindahkan persembahan Habel?

Kain mempersembahkan sebagian hasil tanahnya, Habel mempersembahkan anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya.

 

Catatan :  Darah binatang yang tersembelih melambangkan darah Kristus yang tercurah untuk menebus kita."Darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir." Keluaran 12:13 "Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir .." Keluaran 12:27 (Bacalah Kejadian 12:1-28) 

Meskipun Kain mempersembahkan hasil tanah yang baik, ini tidak berkenan di mata Tuhan karena itu bukanlah persembahan yang benar. Yang baik di mata manusia tidaklah harus baik di mata Tuhan.

 

7. Apakah Adam dan Hawa mengerti perihal "korban" ini ?

"Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka." Kejadian 3 :21. 

 

Catatan : Manusia memakai daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangan mereka (Kejadian 3:7), namun Tuhan menggantinya dengan kulit binatang. Ada makna yang Tuhan ingin ajarkan, bahwa untuk "menutupi ketelanjangan akibat dosa" harus ada mahluk yang dikorbankan, ada darah yang dicurahkan. Peristiwa ini menguatkan janji Tuhan dalam Kejadian 3:15, Adam dan Hawa tidak akan melupakan hal ini. (Suatu penyesalan yang besar dan pengharapan akan janji Allah, membuat seseorang menceritakannya berulang-ulang kepada yang lain).

8. Dari 600.000 orang yang meninggaikan Mesir mengapa hanya dua orang yang diizinkan memasuki Negeri Perjanjian itu?

"Bahwasanya orang-orang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikuti Tuhan dengan sepenuh hatinya." Bilangan 32:11, 12.

 

9. Apakah Allah menghendaki penurutan yang sepenuhnya?

"Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya." Yakobus 2:10   "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." Yakobus 4:17

 

10. Apakah ujian kasih yang sebenarnya?

"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu." Yohanes 14:15. "Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya."  I Yohanes 2:3 "  Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya." I Yohanes 5:2  Baca juga Yohanes 14:21, 15:10

Kesimpulan

Penurutan yang aktif kepada kehendak Allah adalah sangat penting untuk setiap kehidupan. 

Apa yang mayoritas anggap benar bahkan apa yang bagi kita sangat baik sekalipun belum tentu baik di mata Tuhan. Allah memang mengerti hati kita, namun bila kita telah mengetahui yang baik dan tidak melakukannya, kita berdosa  (Yakobus 4:17).   "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya." Yohanes 13:17. 

Akan kita turutkah Allah dalam hal pemeliharaan hari Sabat ini? Mana yang hendak engkau lakukan? Paulus mengatakan "Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu?" Roma 6:16. Kita tidak dapat membiarkan orang lain untuk menghalangi kita menurut kebenaran Alkitab. "Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu." Yesaya 1:19.

 

 

 

 

PEMELIHARAAN HARI SABAT YANG BENAR

Allah memberikan aturan-aturan dalam menjalankan Sabat, bukan untuk memberatkan manusia, namun semata-mata agar hari itu dapat mendatangkan manfaat yang besar bagi manusia.

1. Kapan hari Sabat dimulai dan diakhiri?

Baca Kejadian 1:5, 8, 13, 14-19, 23, 31. Di sini nyata bahwa setiap hari yang penuh dimulai dengan bagian yang gelap dan diakhiri dengan bagian yang terang. Alasan akan menyatakan bahwa hari ketujuh mulai pada waktu matahari terbenam dan berakhir dua puluh empat jam kernudian pada akhir bagian yang terang ketika matahari terbenam.

Catatan: Malam mulai pada waktu matahari terbenam menurut Markus 1:32. "Malam" dan "matahari terbenam" digunakan saling bertukar tempat dalam Alkitab. Baca Ulangan 16:6; 23:11; 1 Raja-raja 22:35, 36; II Tawarikh 18:34. Satu hari yang 24 jam penuh terdiri dari gelap dan terang. Matahari terbenam adalah tanda alamiah yang diberikan Allah untuk menandai pembagian waktu menjadi hari-hari.

2. Pada hari apa persiapan diadakan untuk menyucikan hari Sabat?

"Hari itu adalah hari persiapan dan Sabat hampir mulai." Lukas 23:54. Baca Keluaran 16:22, 23.

Catatan: Jika persiapan tidak diadakan sebelumnya hari Sabat biasanya tidak dipelihara dengan baik. Persiapan memberikan lebih banyak waktu untuk memasuki perhentian rohani dan jasmani pada hari Allah.

 

3. Bagaimana tentang pekerjaan pada hari Sabat?

"Jangan melakukan sesuatu pekerjaan." Keluaran 20:10.

Catatan: Ini menunjuk kepada pekerjaan yang olehnya kita mendapat penghasilan dan pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan pemeliharaan hari Sabat yang benar.

4. Apakah hari Sabat suatu hari untuk kesenangan kita sendiri dan kata-kata kita sendiri?

"Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudusKu; apabila engkau menyebutkan hari Sabat hari kenikmatan, dan hari kudus Tuhan had yang mulia, apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan dan Aku akan membuat engkau melintas puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya." Yesaya 58:13, 14.

5. Bagaimana dikatakan Allah tentang membeli dan menjual pada hari Sabat?

Baca Nehemia 13:15-21; 10:31.

6. Apakah hari Sabat menjadi hari untuk kebaktian umum?

"Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah Sabat bagi Tuhan di segala tempat kediamanmu." Imamat 23:3.

Catatan: "Pertemuan" artinya berkumpul bersama-sama, dan apabila digunakan dalam Alkitab itu menunjukkan pertemuan yang bersifat agarna. Pada hari Sabat adalah kebiasaan Kristus pergi ke rumah ibadat. Baca Lukas 4:16. Kita dinasihatkan, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang." lbrani 10:25.

7. Apa yang dapat dilakukan seseorang pada hari Sabat?

"Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." Matius 12:12.

Catatan :   Pada hari Sabat Yesus menyembuhkan orang yang mati tangannya (Lukas 6:6-11). Pada hari Sabat Yesus menyembuhkan orang sudah sakit selama 38 tahun (Yohanes 5:1-9). Yesus menunjukkan bahwa perbuatan pengasihan yang dilakukan untuk meringankan penderitaan ciptaanNya adalah sesuai dengan pemeliharaan hari Sabat yang benar. Suatu garis pedoman umum adalah apa saja yang akan memperdalam kasih kita dan penghargaan kita kepada Allah, apa saja yang akan memperdalam ikatan persatuan antara Allah dan orang-orang percaya akan dibenarkan dilakukan pada hari Sabat.

 

8. Apa manfaat hari Sabat bagi kita?

Hari Sabat merupakan hari untuk kebahagiaan manusia: "Hari Sabat diadakan untuk manusia ..."Markus 2:27. Bagi yang memelihara hari Sabat berkat-berkat yang didapat diantaranya adalah:

~ Hubungan yang Erat dengan Pencipta

Menyadari bahwa kita mengikuti apa yang Allah Pencipta semesta alam katakan adalah suatu hal yang membahagiakan. Ini juga mengingatkan bahwa Allah Pencipta kita dalah Allah yang penuh kasih dan penyayang.

~ Rumah Tangga Bahagia

Dalam dunia yang serba sibuk, betapa pentingnya satu hari dimana keluarga dapat berkumpul bersama. Tidak ada kegiatan lain yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga selain bersekutu dengan Tuhan dan mempererat hubungan satu sama lain.

 

~ Berkat Persekutuan Umat Tuhan

Manusia adalah mahluk sosial. Adalah satu kegembiraan beribadah bersama dengan mereka yang datang dari keluarga berbeda, dengan beraneka ragam latar belakang, kebiasaan atau kesukaan, dapat duduk bersama, bertukar pikiran, saling menguatkan, dsb. ( Tahun 1977, Institut Kesehatan Mental Amerika dan Institut Jantung dan Paru Nasional telah membiayai penelitian George Comstock yang kemudian dilaporkan dalam Journal of Health and Social Behavior. Penelitian yang melibatkan 47.523 orang berusia 25 tahun atau lebih, menemukan bahwa adanya hubungan antara kehadiran di gereja yang teratur dengan berkurangnya angka kematian.)

 

~ Hari untuk Menyegarkan Kembali

Sabat artinya "berhenti". Allah sengaja memberikan satu hari khusus agar kita berhenti dari segala pekerjaan sehari-hari yang membawa kepenatan tubuh dan pikiran. Sebagaimana mobil akan cepat rusak bila dipergunakan terus tanpa istirahat, tubuh kita pun ttdak akan dapat bertahan lama tanpa istirahat yang cukup dan teratur. 

(Pada Perang Dunia II, pabrik pembuat bom menuntut pegawainya bekerja untuk 74 jam per minggu, yang berarti hampir 11 jam per hari; 7 hari dalam seminggu. Mereka mendapatkan bahwa pegawai benar-benar bekerja hanya untuk 66 jam, karena banyak yang absen oleh sebab sakit, terjadi banyak kecelakaan kerja, sikap pegawai yang pemarah, perkelahian, dsb. Pada saat jam kerja dikurangi menjadi 64 jam. Mereka mendapatkan bahwa problem tersebut makin berkurang. Pada saat jam kerja menjadi 48 jam per minggu; mereka mendapatkan hasil produksi justru naik 15 %. Hal ini membuat tanggal 29 Juli 1941, Perdana Menteri Inggris berbicara di depan DPR untuk mengadakan satu hari libur setiap minggu dan satu minggu liburan setiap tahunnya.) 

 

Biarlah kita menyadari bahwa Allah memberikan hari Sabat beserta peraturan-peraturan di dalamnya adalah karena kasihnya bagi kita. Menjalankan Sabat semata-mata karena diperintahkan terlebih untuk mendapatkan pembenaran diri, akan menjadikannya sebagai beban atau kuk. Namun bila kita menjalankan karena tahu bahwa Allah mengasihi kita dan memberikannya untuk kebaikan kita, dan kita pun menurut karena mengasihi Dia, maka kita akan mendapat manfaat yang besar.

 

Kesimpulan

Yesaya telah menubuatkan bahwa Kristus akan "membesarkan hukum dan memuliakannya" Yesaya 42:21. Orang Yahudi telah meletakkan ribuan peraturan tradisi pada hari Sabat. Sebagian besar pembatasan-pembatasan ini adalah buatan manusia dan membuat hari Sabat itu menjadi beban. Kristus membuang semuanya ini untuk mengembalikan hari Sabat kepada tempatnya, yang sebenarnya sebagai hari kebaktian, hari untuk merenungkan Allah, hari untuk membuat kebaikan. Salah satu bagian terpenting dari pelayanan Kristus ialah pembaharuan hari SabatNya. Ia tidak mengubah hari Sabat tetapi la menolak semua tradisi yang mengelilinginya. Mereka yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya akan berbahagia (Yesaya 56:2).

 

 

HARI  MINGGU DALAM  PERJANJIAN  BARU

Hari Sabat dan hari pertama dalam minggu itu keduanya disebutkan dalam Perjanjian Baru. Tetapi nama-nama hari seperti Sabtu atau Minggu tidak pernah disebutkan karena pada waktu Perjanjian Baru ditulis nama-nama ini belum diberikan kepada hari-hari tersebut. Setiap hari Sabat disebutkan itu mempunyai referensi kepada hari ketujuh atau Sabtu. Setiap hari pertama disebutkan itu mempunyai referensi kepada hari yang sekarang terkenal sebagai hari Minggu.

1. Berapa kali hari pertama disebutkan dalam Perjanjian Baru?

Hari pertama dalam minggu itu disebutkan delapan kali tetapi tidak pernah itu disebutkan hari Sabat. Inilah kedelapan ayat itu:

1)  Matius 28:1                     5)  Yohanes  20:1

2)  Markus 16:1, 2                6)  Yohanes 20:19

3)  Markus 16:9                    7)  Kisah 20:7

4)  Lukas 24:1                      8)  I Korintus 16:2

 

2. Ayat mana yang mencatat satu-satunya pertemuan agama dalam Perjanjian Baru yang diadakan pada hari pertama dalam minggu itu?

"Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, PauIus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena la bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam." Kisah 20:7.

a.. Pertemuan itu bukanlah menggantikan perbaktian Sabat atau dalam rangka merayakan kebangkitan Kristus. Maksud pertemuan itu adalah "...karena ia (Paulus) bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Ini adalah semacam pesta perpisahan untuk Paulus.

 

b. Mereka berkumpul di Bait Allah tiap hari, namun untuk mengadakan perjamuan makan bersama, mereka adakan di rumah-rumah.

Makanan orang-orang di Timur Tengah adalah roti, kata "memecah-mecahkan roti" artinya "makan bersama" dan bukan mengadakan perjamuan kudus. Baca dengan teliti Kisah 2:46 "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka 'memecahkan roti' di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati.

 

c. Pertemuan itu diadakan pada hari Sabtu petang karena "dinyalakan banyak lampu" (ayat 8) melewati tengah malam, sampai fajar menyingsing (ayat 11). Dalam Alkitab, satu hari itu dihitung dari matahari terbenam ke matahari terbenam. Pada hakekatnya suatu pertemuan yang diadakan pada petang hari pertama dalam minggu itu adalah apa yang diketahui sebagai Sabtu malam. Perhatikan hal-hal yang penting ini:

 

3. Adakah ayat di mana Paulus mengatakan pengumpulan dana harus diadakan pada hari Minggu?

Ada satu ayat yang mengatakan demikian: "Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjukpetunjuk yang kuberikan kepada Jemaat- jemaat di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing -- sesuai dengan apa yang kamu peroleh - menyisihkan suatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang." I Korintus 16:1, 2.

Catatan: Perhatikan tidak ada disebutkan gereja atau pertemuan ketika Paulus memperingatkan orang-orang suci untuk menyimpan di rumah sejumlah uang sesuai dengan apa yang diperolehnya dari Allah. Masing-masing "menyimpan di rumah." dan mereka  harus menyimpannya hingga itu diperlukan. Paulus menganjurkan pemberian yang sistematis dengan menabung, bukan secara mendadak. Alasan Paulus mengumpulkan pada hari Minggu, karena pada Jumat petang orang akan menutup tokonya lalu bersedia untuk hari Sabat. Kemudian, pada hari Minggu pagi mereka akan memeriksa hasil penjualan minggu sebelumnya. Ayat ini tidak menyatakan kesucian hari Minggu. Paulus tidak menyebutkan suatu pemungutan yang tetap setiap minggu, tetapi ini adalah suatu pemberian/ proyek khusus, yang diadakan oleh gereja-gereja bukan Yahudi untuk orang-orang suci yang miskin di Yerusalem. Paulus membawa pemberian itu dengan utusan-utusan tertentu dari setiap kelompok yang akan mempersembahkan tanda kasih itu. Baca I Korintus 16:34; Roma 15:24-28. Ini juga disebutkan lagi dalam II Korintus 8:1-4 dan II Korintus 9:1-5.

 

4. Menurut Matius, apa hubungan antara hari Sabat dan hari Pertama dari minggu itu?

"Seteiah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu." Matius 28:1.

Catatan: Matius menyebutkan dua hari; satu disebut hari Sabat; satu lagi disebutkan hari pertama dari minggu itu. Hari Sabat datang sebelum hari pertama. Tidak ada anjuran untuk mengubah hari Sabat. Umumnya menurut dugaan, injil Matius ditulis kira-kira tiga puluh tahun sesudah penyaliban dan Matius masih menyebut hari Sabat sebagai hari ketujuh.

 

5. Apa kesaksian Markus mengenai hari pertama dari Minggu itu?

Dua kali Markus menyebutkan hari pertama itu. Dia mengatakan, "Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur ........ Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, la mula-mula menampakkan diriNya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan." Markus 16:1, 2, 9.

Catatan: Hari pertama yang sama disebutkan dalam ayat 2 dan 9. Ayat 9 semata-mata memperkuat Kristus bangkit pada hari pertama dan menemui Maria Magdalena. Ayat 2 mengatakan bahwa perempuan-perempuan itu datang untuk meminyaki Kristus pada hari pertama dan hari Sabat sudah lewat ketika mereka pergi melakukan perintah ini. Markus mengatakan bahwa hari Sabat datang sebelum hari pertama. Selanjutnya mereka akan mengawetkan mayat Kristus pada hari pertama, suatu upacara yang tidak akan mereka lakukan pada hari Sabat.

 

6. Bagaimana Lukas menjelaskan perbedaan antara hari Sabat dan hari Minggu?

"Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka." Lukas 24:1. Catatan: Ini adalah peristiwa yang sama yang dicatat oleh para penulis lain dengan beberapa penerangan tambahan. Baca Lukas 23:54-56. Kristus disalibkan pada hari persediaan yakni hari Jumat. Dia mati setelah hari Sabat sudah dekat. Pada hari Jumat yang sama perempuan-perempuan itu menyediakan rempah-rempah untuk meminyakiNya. Hari berikutnya yakni hari Sabtu mereka berhenti "menurut hukum itu." Oleh sebab itu ada tiga hari yang terkenal: hari persediaan, hari Sabat, dan hari pertama dari minggu itu, tetapi mereka berhenti pada hari Sabat, Sabtu.

 

7. Mengapa murid-murid itu berkumpul bersama-sama pada petang hari pertama?

Dua ayat terakhir di mana hari pertama disebutkan yaitu dalam Yohanes 20:1dan 19 yang mengatakan, "Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur ....... Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orangorang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: `Damai sejahtera bagi kamu! "'

Catatan: Pada ayat pertama Yohanes hanya mengulangi apa yang telah dituliskan para evangelis lain. Ayat sembilan belas menunjukkan bahwa murid-murid itu berkumpul dan pintu ditutup dan dipalang "karena takut kepada orang-orang Yahudi." Mereka di situ bukan untuk merayakan kebangkitan walaupun mereka tahu Yesus tidak ada dalam kubur. Mereka tidak percaya bahwa Dia telah bangkit.

Kesimpulan

Setiap ayat dalam Perjanjian Baru yang menyebutkan hari pertama dari minggu itu sekarang telah dipertimbangkan. Tidak satupun menyatakan hari pertama dari minggu itu sebagai hari Sabat. Tetapi ada dalam ayat-ayat ini bukti yang kuat untuk kesucian dari hari Sabat hari ketujuh. Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa apabila Alkitab menyebutkan hari pertama dari minggu itu biasanya dibuat demikian oleh membandingkannya dengan hari Sabat.

 

AYAT-AYAT YANG SEOLAH-OLAH  MENGHAPUS  SABAT

1.  Yesus meniadakan Sabat ?

Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menjadikan hukum Taurat sebagai alat keselamatan, untuk itu mereka menambahkan banyak peraturan di hari Sabat sehingga menjadi beban (Matius 23:4). Yesus menempatkan kembali fungsi hari Sabat pada jalur yang benar.

~ Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Jika pada hari-hari lainnya kita harus berbuat baik pada sesama, terlebih lagi di hari Sabat.

Matius 12:10-13  :  Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi mempersalahkan ketika Yesus menyembuhkan orang yang tangannya mati sebelah pada hari Sabat. Sedangkan mereka tidak mempersalahkan bila ada orang menolong domba yang terjatuh ke dalam lobang.

Lukas 13:11-17  :  Kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan perempuan bungkuk akibat dirasuk roh jahat, padahal setiap orang di hari Sabat melepas lembu atau keledainya dari kandang dan membawanya ke tempat minuman. Mengapakah tidak boleh "melepas belenggu" yang mengikat perempuan tersebut?

Yohanes 5:5-10, 17-18 : Para ahli Taurat dan orang Farisi bukan saja menganggap menyembuhkan orang di hari Sabat melanggar peraturan tetapi juga dilarang mengangkat tilam. Ayat 17 : Tetapi Ia berkata kepada mereka : "BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga". Hari Sabat bukanlah untuk tidak berbuat apa-apa sebaliknya kita harus aktif melakukan pekerjaan bagi Tuhan. Ayat 18 : Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah.

Anggapan orang-orang Yahudi, Yesus meniadakan Sabat ( lebih tepatnya melanggar, Alkitab Kabar Baik/ Bahasa Sehari-hari : "..melanggar peraturan agama mengenai hari Sabat", King James V. : "...broken the sabbath.."), namun benarkah demikian? Yesus bahkan menyatakan "Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu" Yohanes 7:19. Karena mereka melakukan hukum Taurat untuk mencari kehormatan diri (ayat 18), mereka meneliti "huruf hukum" itu tetapi melanggar "roh"nya.

~ Murid-murid Yesus memetik bulir gandum pada hari Sabat 

Matius 12:1-8 dan Markus 2:23-28 :

Yesus dipersalahkan karena mengijinkan murid-muridNya memetik bulir gandum. Bagi ahli Taurat dan Farisi "memetik" sama dengan "menuai" dan "memecah biji gandum" sama dengan "mengirik". Murid-murid bukan sedang bekerja diladang, tetapi mereka sedang bekerja bagi Tuhan dan sekarang mereka lapar. Mereka sekedar mengisi perut. Memetik bulir dan mengeluarkan isinya adalah proses untuk makan, bukan dalam rangka bekerja. Yesus mengajarkan untuk melihat kepentingan yang utama, Daud diperbolehkan memakan roti sajian di Rumah Allah, bahkan imam-imam melanggar Sabat karena mereka justru bekerja lebih berat di hari Sabat, namun yang mereka lakukan adalah untuk pekerjaan Tuhan.

Markus 2: 27 - 28 mengatakan : Hari Sabat diadakan untuk menjadi berkat bagi manusia, bukan menjadi beban. Penghormatan dan pengudusan Sabat yang kita lakukan haruslah meninggikan Tuhan kita Yesus (Anak manusia adalah Tuhan atas hari Sabat), bukan difokuskan pada kepentingan diri, hal-hal duniawi bahkan bukan juga pada peraturan2 Sabat semata.

 

2. Roma 14 : 5 - 6

"Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah."  Roma: 14::5-6

Paulus menulis dari hal bagaimana seorang meninggikan satu hari di atas yang lain. Ayat-ayat tersebut tidak menyebutkan hari Sabat atau perbaktian atau perintah Allah -- hanya manusia secara pribadi yang menganggap hari-hari tertentu penting. Oleh sebab itu Paulus di sini hanya membicarakan sesuatu yang adalah pendapat manusia bukan pendapat Ilahi.

Ayat pertama dalam pasal itu menjadi kunci bagi kita. Paulus menulis : "Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya" (Roma 14:1). Paulus menasehati agar mereka yang kuat imannya tidak menyalahkan mereka yang lemah imannya sehubungan dengan "masalah yang diperdebatkan" atau pendapat pribadi. Kedua hal ini yakni makanan dan hari adalah berkaitan dengan "lemah iman."

Adakah "lemah iman" berkaitan dengan hukum yang telah Tuhan berikan sebelumnya ? Tentu tidak. Alkitab tidak pernah saling bertentangan, sebaliknya Alkitab saling melengkapi. "Lemah iman" dapat diperoleh keterangannya dalam I Korintus 8. "Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menajdi batu sandungan bagi mereka yang lemah .....melukai hati nurani mereka yang lemah ..." (ay 9, 12).

Salah satu yang diperdebatkan adalah mengenai pantas tidaknya makan daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala (hal yang sama terjadi dalam I Korintus 8). Banyak dari daging yang dijual di pasar sudah dipersembahkan lebih dahulu kepada berhala oleh si penjual. Ada orang-orang Kristen Yahudi yang sangat teliti dan hati-hati yang percaya bahwa memakan daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala adalah sama juga seperti seorang penyembah berhala. Ada juga orang-orang Kristen non Yahudi yang berasal dari penyembah berhala yang merasa bahwa memakan daging persembahan berhala berarti bersatu dengan berhala. Sehingga banyak orang Kristen pada masa itu menjadi vegetaris, bukan karena alasan kesehatan, tetapi karena menghindar penajisan secara rohani. Sebaliknya mereka yang kuat imannya memakan daging persembahan berhala tanpa merasa bersalah, karena bagi mereka tidak ada  berhala di dunia ini hanya ada Allah yang esa (lihat I Korintus 8:4-6).

Selain persoalan daging, masih banyak yang percaya ada unsur kebenaran agama dalam berpuasa. Beberapa dari orang Kristen Yahudi  tetap melaksanakan puasa pada hari-hari tertentu, yang lain, yang tidak berpuasa pada hari-hari tersebut, mendapat celaan.

Jadi ayat ini sama sekali tidak berbicara tentang hari Sabat.

 

3. Kolose  2 : 16-17

" Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus." Kolose: 2 :16-17

Agar mengerti konteksnya, kita akan baca ayat 13 - 14 :

Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.

Dalam ayat di atas Paulus menulis bahwa melalui Yesus kita dihidupkan dari kematian Rohaniah kepada kehidupan Rohaniah. Yesus mati supaya kita beroleh hidup. Ungkapan "menghapus surat hutang" adalah ungkapan bahasa Gerika yang berarti "terikat oleh hutang". Kegagalan berbuat sesuai dengan standar hukum Allah yang agung berarti kematian (Roma 6:23); kita "semua sudah berdosa" (Roma 3:23). Oleh sebab itu kita patut untuk mati. Tetapi Yesus menghidupkan satu kehidupan sempurna - hidup yang seharusnya kita hidupkan/terapkan. Dia juga mati dalam satu kematian yang menyiksa - kematian yang sepatutnya kematian bagi kita. Dengan kata lain Dia sudah membayar hutang kita. 

Sistem mempersembahkan korban pada zaman Perjanjian Lama, dengan mempersembahkan domba, adalah wujud yang dapat dilihat dari ikatan hutang itu - jalan ke kaabah adalah jalan yang dipenuhi oleh darah (Ibrani 9:22, Imamat 17:11). Dalam Ibrani 10:1 tertulis : Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

Perkataan bayangan dalam Ibrani 10:1, menjelaskan perkataan bayangan dalam Kolose 2 : 17 "...semua ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang".

Jadi, hari-hari Sabat yang ditulis Paulus dalam Kolose 2:16-17 pasti ditujukan kepada hari-hari Sabat yang hanya menjadi bayangan dari sesuatu yang akan datang. Kalau begitu apakah ada dua jenis hari Sabat? Apakah ada Sabat yang menunjuk kepada sesuatu? Sabat hari ketujuh dalam Hukum ke-4 bukanlah bayangan dari sesuati yang akan datang. Tetapi sebaliknya, suatu peringatan yang terus dan abadi untuk kebenaran adanya penciptaan. " Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat ...  Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya." Keluaran 20 :8,11.

Sabat hari ketujuh, mengingatkan kita bahwa kita bukan terjadi karena hasil evolusi. Allahlah yang menciptakan kita, Dia adalah Khalik dan kita adalah ciptaanNya.

Kalau begitu,

~ Makanan dan minuman apa yang hanya bayangan ?

Ibrani 9 : 8-10 : Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,  karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

~ Hari raya, bulan baru, atau hari Sabat mana yang hanya bayangan?

Dalam Imamat 23 terdapat kedua model Sabat:

Yang pertama adalah yang merupakan peringatan, yaitu Sabat hari ketujuh (ayat 3)

Yang kedua dalam ayat-ayat selanjutnya adalah yang merupakan bayangan, yaitu : hari raya Paskah, hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya Panen Pertama, hari raya Korban Sajian, hari raya Nafiri, hari raya Pendamaian, dan hari raya Pondok Daun.

 

   

Maksud Allah memberikan  hari-hari tersebut adalah supaya bangsa Israel mengerti akan penebusan yang dilakukan oleh Kristus, yang saat itu belum datang ke dunia. Jadi perayaan tersebut sebagai alat peraga yang menggambarkan/ membayangkan pekerjaan penebusan. (Mengenai apa yang dilambangkan hari-hari raya ini, lebih jauh dibahas dalam topik "Hukum Allah).

Dalam Imamat 23 ada beberapa keterangan yang ditunjukan kepada hari-hari raya yang disebut sebagai satu hari "Sabat". Contoh Imamat 23:24 menerangkan hari raya Nafiri sebagai "hari Sabat perhentian" (New King James Version). Terjemahan yang lebih baru mengatakan hari itu sebagai hari perhentian (Ibrani : "Shabbath"). Ayat 32 memerintahkan hari Pendamaian : "Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, ..".  Oleh karena hari raya Nafiri dirayakan pada hari pertama bulan ketujuh dan hari raya Pendamaian jatuh pada tanggal 10 bulan yang sama, maka kedua hari tersebut tidaklah mungkin hari yang ketujuh atau yang kita kenal sebagai hari Sabtu. Sehingga ini bukanlah yang dimaksud oleh Hukum ke-4 dalam Sepuluh Hukum.

Imamat 23 : 37-38 menolong kita untuk membedakan kedua macam Sabat tersebut :

"Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu, belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN dan belum termasuk persembahan-perse atau segala korban nazarmu atau segala korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada TUHAN.

 

Kembali kepada Kolose 2 : 16-17

~ Kepada siapakah Paulus berbicara?

Kepada orang Kristen non Yahudi yang umumnya berasal dari para penyembah berhala ( lihat ayat 11: "Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, ...."   Ayat 13 "Kamu ...dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, ..."). Orang Yahudi selalu disunat sejak bayi pada hari ke-8. 

 

~ "Janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu..". Siapakah yang hendak menghukum?

Tidak mungkin orang Kristen non Yahudi tersebut hendak dihukum atau dihakimi oleh orang-orang kafir. Orang Kafir bisa saja mengejek kepercayaan Kristen, tetapi karena hukum agama mereka berbeda, mereka tidak berhak menghakimi. Maka yang menghakimi adalah orang-orang yang satu kepercayaan. Yaitu orang Kristen Yahudi, yang menganggap bahwa hari-hari raya atau Sabat bayangan tersebut harus tetap dilaksanakan. Paulus menegaskan bahwa perayaan hari-hari tersebut tidak diperlukan lagi karena itu semua hanya bayangan, sedang sekarang yang dibayangkan sudah datang.

 

4. Wahyu 1 : 10

"Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara nyaring , seperti bunyi sangkakala,.."

Sebagian orang menganggap hari Tuhan adalah hari Minggu, sehingga Sabat hari ketujuh tidak penting lagi. Kata Grika yang dipakai untuk hari Tuhan adalah kuriake hemera dan itu adalah hari Minggu bagi orang Yunani. Namun tidak demikian bagi rasul Yohanes. Pada kenyataannya, tidak pernah Yohanes kekasih menggunakan istilah 'Hari Tuhan" untuk menyebut Hari Minggu. Hari Minggu selalu disebutnya sebagai "hari pertama dalam minggu" (first day of the week) Bandingkan dengan Yoh 20 :1, 19 dan bahkan Lukas dan Paulus juga menyebut demikian, seperti di Kis 20: 7 dan I Kor 16:2. Sebaliknya ada jauh lebih banyak ayat tentang "hari Tuhan" dalam Perj Baru ( Kisah Rasul  2: 20 ,1 Kor. 1:8, 1 Kor. 5:5 , 2 Kor. 1:13-14 Fil. 1:6 ,10;  2 Pet. 3:10,12 ) yang BUKAN berarti hari pertama dalam minggu, namun adalah hari kedatangan Kristus kedua. Interpretasi kita adalah harus berdasarkan keseluruhan Alkitab.

Kita sudah memeriksa setiap ayat mengenai hari Minggu di atas, tidak satupun yang dinyatakan kudus atau sebagai hari Tuhan. Sebaliknya kembali teliti dalam Keluaran 20:8-11; Yesaya 58:13,14, Yehezkiel 20:12,20 dan khususnya Markus 2:27 yang berbunyi "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat".  Jika kita bertekad untuk membiarkan Alkitab dan hanya Alkitab yang memecahkan permasalahan ini, maka hanya "hari Sabat"lah satu-satunya yang Allah nyatakan sebagai "hari Tuhan". Ini membuktikan bahwa sampai pewahyuan terakhir, yaitu kepada rasul Yohanes, Allah masih memiliki satu hari yang Dia nyatakan sebagai milik-Nya sendiri.

Kesimpulan

Tidak ada ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa hari Kebangkitan Yesus (Minggu) harus dirayakan sebagai ganti hari Sabat (Sabtu). Ayat-ayat lainnya mengenai hukum Taurat dibahas dalam topik "Hukum Allah".

HARI  SABAT  DALAM  PERJANJIAN  LAMA

Apakah Allah memberikan hari Sabat di Gunung Sinai hanya untuk orang Yahudi bukan untuk orang Kristen. Jika demikian, maka hukum "Jangan mencuri" demikian juga hukum-hukum lain hanya untuk orang Yahudi. Semua hukum ini adalah mengenai orang Yahudi, jika Hari Sabat adalah untuk orang Yahudi. Alkitab mengatakan, "Hari Sabat diadakan untuk manusia." Markus 2:27.

 

1. Apa perkataan pertama dari hukum keempat?

 

"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" Keluaran 20:8. Hanya inilah hukum yang didahului perkataan "ingatlah." Ketika Allah memberikan hari Sabat Dia mengetahui nilainya dan Dia juga tahu bahwa itu akan tidak dihormati banyak orang. Dia tahu bagaimana setan berusaha sekuat tenaga memimpin manusia untuk melupakan hari Sabat. Dia tahu bahwa manusia pada waktu yang tertentu akan melalaikan kewajiban yang mengikat dari hukum ini. Karena alasan ini Allah menarik perhatian istimewa kepada hukum ini dan didesak oleh penggunaan kata "ingatlah" supaya disimpan dalam pikiran. Itu bukanlah untuk dilupakan.

 

2. Apa alasan Allah diberikan dalam hukum itu untuk memelihara hari Sabat?

 

Alasan yang diberikan Allah ialah teladan Allah. "Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan Allahmu .......... Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, .......... dan la beristirahat pada hari ketujuh." Keluaran 20:9-11.

 

3. Apa peraturan dalam Israel selama perjalanan mereka di padang gurun mengenai pelanggaran hari Sabat?

 

Hukum umum yang berhubungan dengan pelanggaran salah satu dari hukum-hukum itu berbunyi, "Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista Tuhan, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya, sebab ia telah memandang hina terhadap firman Tuhan dan merombak perintahNya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya." Bilangan 15:30, 31.

Catatan: Referensi pinggir untuk perkataan sombong berbunyi dengan sewenang-wenang." Dan itu mempunyai arti dengan sengaja.

 

4. Apakah pelanggaran hari Sabat sama beratnya dengan pelanggaran hukum lainnya?

 

"Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat. Lalu orang-orang yang mendapati dia seoang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu. Orang itu dimasukkan dalam tahanan oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Orang itu pastilah dihukum mati, segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan. Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga dia mati seperti yang difirmankan Tuhan kepada Musa." Bilangan 15:32-36.

Catatan: Bukan semata-mata karena mengumpulkan kayu api pada hari Sabat orang itu dihukum; itu adalah "karena memandang hina terhadap firman Tuhan." Bilangan 15:31. Pengumpulan kayu api itu menunjukkan sikapnya yang sombong terhadap Allah.  Pada zaman ini Israel mempunyai pemerintahan yang berdasarkan agama (Theokrasi) yang berarti agama dan pemerintah adalah satu dan Allah adalah kepala pemerintahan. Oleh karena itu pelanggaran hukum moral maupun sipil langsung dihukum. Ini menolong kita untuk melihat sikap Allah terhadap dosa clan apa penghakiman terakhir atas dosa kelak.

 

5. Untuk apa Allah telah memberikan hari Sabat?

 

"Hari-hari SabatKu juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan mereka." Yehezkiel 20:10-12.

"..., kuduskanlah hari-hari SabatKu, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu." Yehezkiel 20:20

Catatan: Ada makna besar dalam pernyataan Yehezkiel bahwa hari Sabat adalah suatu tanda penyucian. Itu menjadi tanda mengenai siapakah Allah yang kita sembah, yaitu Allah yang menguduskan Sabat sebagai peringatan atas pekan penciptaan.

 

 

6. Apa sebabnya Yehuda tertawan selama tujuh puluh tahun?

 

Mereka tidak menaati perintah untuk menguduskan hari Sabat.

Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintahKu untuk menguduskan hari Sabat dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api, yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem dan yang tidak akan terpadamkan." Yeremia 17:21-27.

 

 

7. Menyusul kembalinya mereka dari penawanan Babel, bagaimana sikap umat Allah terhadap hari Sabat?

 

"Pada masa itu kulihat di Yehuda orang-orang mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula orang-orang yang membawa berkas-berkas gandum dan memuatnya di atas keledai, juga anggur, buah anggur dan buah ara dan pelbagai muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada hari Sabat. Aku memperingatkan mereka ketika mereka menjual bahan-bahan makanan. Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan. pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem. Lalu Aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat? Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini. Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?

Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat, kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat." Nehemia 13:15-19

 

Catatan: Nehemia tidak memaksa orang-orang yang di luar tembok untuk memelihara hari Sabat. Ia hanya melaksanakan tanggung jawabnya untuk mencegah mereka dan memberitahukan bahwa mereka tidak boleh melakukan pekerjaan dalam kota itu pada hari suci Allah. Pemeliharaan hari Sabat secara paksa tidak pernah sesuai dengan perintah Allah. Karena hari Sabat itu adalah tanda penyucian, tanpa hidup yang suci hari Sabat adalah suatu upacara yang kosong yang tidak pernah dapat menggantikan penyucian yang sejati.

 

Kesimpulan

Setelah penawanan Babel berakhir orang Yahudi mulai menyadari bahwa kegagalan mereka untuk memelihara hari Sabat telah menjadi salah satu dari malapetaka mereka. Jadi sesudah zaman Nehemia mereka tidak lagi membuat hari Sabat menjadi hari untuk melakukan pekerjaan biasa. Tetapi sekarang kesalahan mereka adalah mereka mulai menganggap hari Sabat suatu alat keselamatan sebagai ganti suatu tanda penyucian. 

 

HARI  SABAT  DALAM  PERJANJIAN  BARU

Yesus berkata: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat". Hari Sabat Dia ciptakan untuk menjadi berkat kepada umat manusia, bukan menjadi beban. Yesus menyatakan dengan caraNya memelihara hari Sabat bahwa berbuat kebajikan adalah dibenarkan pada hari Sabat. Baca Matius 12:1-12; Markus 2:23-28; 3:1-5; Lukas 13:10-17; 14:1-6; Yohanes 9. Sedikitpun tidak ada pernyataan dalam Perjanjian Baru bahwa hari Sabat yang suci milik Allah telah dikesampingkan. Pada Khotbah di atas Bukit Yesus tidak meninggalkan kebimbangan tentang sikapNya terhadap Kesepuluh hukum itu. Baca Matius 5:17-19.1. 

1. Adakah Kristus mempunyai sesuatu hubungan dengan pembuatan hari Sabat?

 

"Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan." Yohanes 1:3. Baca Kolose 1:16; I brani 1:2.

Catatan: Karena Kristus adalah agen yang aktif dalam penciptaan, hari Sabat dibuat olehNya pada akhir minggu penciptaan. Baca Kejadian 2:1-3.

2. Pada hari apa biasanya Kristus berbakti?

 

la datang ke Nazaret tempat la dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab." Lukas 4:16.

 

3. Apakah Kristus mengharapkan hari Sabat akan dihapuskan?

 

Dia mengakui hari Sabat itu akan ada lama sesudah kenaikanNya, pada waktu pengepungan Yerusalem tahun 70 Tarikh Masehi, karena la mengatakan kepada murid-muridNya, "Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat."

 

4. Hari apa disucikan wanita-wanita itu sesudah penyaliban?

 

"Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat." Lukas 23:56.

Catatan: Menurut hukum Taurat, hari Sabat adalah hari ketujuh. (Baca Keluaran 20:10).

 

5. Apa teladan Paulus - hari apa yang dia sucikan (pelihara) untuk berbakti?

 

"Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ." Kisah 13:14

"Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya." Kisah 13:42

"Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ, setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ." Kisah 16:13.

"Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci." Kisah 17:2

"Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani." Kisah 18:4

Catatan: Adalah kebiasaan Paulus menghadiri upacara agama pada hari Sabat.

6. Apa yang dilakukan Paulus pada hari-hari kerja dibandingkan dengan hari Sabat?

 

"Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama ia tinggal bersamasarna dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka samasama tukang kemah. Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani." Kisah 18:3,4.

Catatan: Kebiasaan Paulus adalah berbakti pada hari Sabat dan mencari nafkah pada hari lainnya.

 

7. Pada hari apa Yohanes dikuasai Roh?

 

"Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala." Wahyu 1:10.

Catatan: Ungkapan "Hari Tuhan" menunjuk kepada hari Sabat hari ketujuh baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Dia mengatakan, "Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu." Keluaran 20:10. Dalam Yesaya 58:13 Dia menyebut hari Sabat "Hari kudusKu." Hari Tuhan adalah hari atas mana Kristus adalah Tuhan, Dia katakan la adalah Tuhan atas hari Sabat (Matius 12:8; Markus 2:28). Baca Keluaran 20:11.

Kesimpulan

Kristus melakukan semua apa yang dapat la lakukan untuk mengembalikan hari Sabat kepada bangsa Israel sebagaimana yang  telah diberikan kepada mereka. Semua itu dimaksudkan untuk menjadi berkat bukan untuk menjadi beban. Kristus berusaha menyatakan bahwa maksud sebenarnya daripada hari Sabat ialah berbuat baik, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan perbuatan-perbuatan belas kasihan.

Buku Ibrani menyebutkan hari Sabat hari ketujuh. "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaanNya." Ibrani 4:4. "Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentianNya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaanNya." Ibrani 4:10. Allah memanggil umatNya ke dalam suatu perhentian rohani, suatu perhentian dari pekerjaan mereka sendiri dan berhenti dari dosa. Pemeliharaan hari Sabat adalah suatu lambang dari perhentian ini. Allah menuntut kesucian hidup. Untuk ini hari Sabat adalah suatu tanda. Janganlah kita menolak tanda itu, apalagi menolak untuk mana tanda itu berdiri.

 

Sebelum Sdr. membaca bab ini, kami perlu memberitahu bahwa isi bab ini mungkin mengejutkan bahkan menyinggung perasaan Sdr. Sebenarnya apa yang kami inginkan adalah menyampaikan kebenaran, berdasarkan referensi-referensi yang ada, tidak bermaksud sama sekali menyakiti hati Sdr-sdr. Mohon maaf atas hal ini.

 

 

PERUBAHAN  HARI  SABAT

 

Dalam Alkitab terdapat perintah ilahi supaya memelihara hari ketujuh sebagai hari Sabat. Baca Keluaran 20:8-11. Karena hukum hari Sabat Allah begitu jelas, mengapa sangat banyak orang yang percaya kepada Alkitab memelihara hari yang sama sekali berbeda dari hari yang disebutkan Allah dalam hukum itu? Ini adalah benar-benar suatu situasi yang membingungkan. Banyak yang mengatakan hari Sabat sudah diubah oleh Kristus ketika la disalibkan dan hari Sabat baru telah ditetapkan pada peristiwa yang sama. Kita harus mengetahui bagaimana perubahan itu terjadi. Kita dapat mengetahui apa yang dikatakan Alkitab mengenai pertanyaan hari Sabat ini. Baca Mazmur 119:18.

 

 

1. Bergantung kepada fakta apakah tugas kita untuk menyembah Allah?

 

Di manapun Allah membuat suatu tuntutan supaya dihormati dan disembah diatas allah orang kafir biasanya Dia menyebutkan bukti dari kuasaNya yang kreatif. Baca Mazmur 96:5; Yesaya 40:25, 26; 45:18; Mazmur 100:3; 95:6. A asan yang diberikan oleh makhluk-makhluk sorga atas penyembahan mereka kepada Allah ialah, "Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu." Wahyu 4:11.

Catatan: Hari Sabat sebagai peringatan penciptaan yang selalu kita hormati adalah karena Allah - Dia adalah pencipta, dan kita adalah ciptaanNya. Selama Allah sebagai pencipta kita terus menjadi sebab yang sah untuk penyembahan Ilahi. Hari Sabat akan tetap sebagai suatu peringatan kepada fakta itu.

 

 

2. Apakah Kristus mengubah hari Sabat?

 

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." Matius 5:17, 18.

 

Catatan: Yesus memelihara hari yang dipelihara orang Yahudi yang setiap orang mengetahuinya adalah hari yang ketujuh. Ini adalah kebiasaanNya. Baca Lukas 4:16. Dia juga menyatakan murid-murid itu akan memeliharanya sesudah kenaikanNya (Matius 24:20).

 

 

3. Apakah rasul-rasul membuat perubahan dari hari ketujuh ke hari pertama?

 

Alkitab mencatat mereka selalu memelihara hari Sabat hari ketujuh yang sama yang dipelihara orang Yahudi. Baca Kisah 13:14, 42, 44; 17:1-3; 18:4.

 

 

4. Bagaimanakah terjadinya perubahan hari kebaktian dari Sabtu menjadi Minggu?

 

Banyak ahli sejarah gereja memperkirakan permulaan adanya perubahan hari-hari itu secara perlahan-lahan. Sesudah kehancuran kota Yerusalem pada tahun 70 M dan pecahnya pemberontakan orang Yahudi terhadap bangsa Romawi (saat itu orang Yahudi dalam penjajahan bangsa Romawi) yang dipimpin oleh Bar-Kokkba pada tahun 135 M, orang-orang Yahudi itupun terpencar di seluruh kekaisaran itu. Nama dan agamanya ditentang habis-habisan. Di beberapa tempat, orang Yahudi diperlakukan sebagai "orang yang tidak disenangi". Setelah pemberontakan Yahudi yang dipimpin oleh Bar-Kokkba dihancurkan oleh Kaisar Hadrian, Hadrian melarang praktek agama Yahudi di seluruh kerajaan, khususnya melarang pemeliharaan Sabat. ("Divine Rest for Human Restlessness", Dr. Samuele Bacchiocchi, hal 238)

Salah satu ciri yang paling nyata dari orang Yahudi adalah pemeliharaan hari Sabat. Karena pemeliharaan hari Sabat adalah juga bagian dari gereja Kristen, maka beberapa penguasa Romawi menganggap Kekristenan sebagai satu sekte Yahudi. Karena dihubungkan dengan sekte Yahudi inilah maka banyak orang Kristen dianiaya di zaman permulaan sejarah gereja ini. Dan penganiayaan ini telah menuntun beberapa bishop gereja untuk mencari jalan keluar agar tidak menghubungkan Kekristenan mula-mula itu dengan agama Yahudi. Maka secara berangsur hari ibadah berpindah ke hari Minggu, demi membedakan diri dengan bangsa Yahudi dan menghindari penganiayaan Roma.

 

 

5. Lalu mengapa hari Minggu yang dipilih sebagai pengganti hari Sabtu?

 

Orang-orang kafir dalam Kerajaan Roma adalah penyembah matahari yang meng-keramat-kan hari Minggu (sun's day). Para kaisar Roma pun menyatakan diri mereka sebagai dewa matahari, memeteraikan lambang matahari di atas mata uang mereka dan membangun serta menuntut penyembahan dari rakyat. Beberapa ahli teologia percaya bahwa gereja melihat suatu keuntungan dalam berkompromi dengan agama kafir. Dengan mengambil beberapa kebiasaan kafir, maka orang-orang kafir akan bertobat menjadi orang Kristen lebih cepat dan lebih merasa senang. Juga akan menguntungkan kerajaan Roma karena menyatukan rakyatnya menjadi satu agama yang besar.

Kebangkitan Kristus pada hari pertama dalam minggu telah menjadi jembatan antara kekafiran dan keKristenan. Dengan jalan berkompromi, maka para pemimpin gereja yang mula-mula secara bertahap sudah meninggikan hari Minggu sebagai pengganti hari Sabat yang benar. Namun demikian permeliharaan hari Sabat masih tetap dipraktekkan. Di berbagai tempat pembela-pembela kebenaran Allah yang setia tidak rela menyerahkan pernyataan Allah yang sudah ada dalam hati nurani mereka. Bagi mereka, hari Sabat itu bukanlah sekedar hari saja. Hal itu adalah masalah penurutan kepada Allah.

 

 

6. Mulai dari kompromi, selanjutnya ke arah mana?

 

Pemeliharaan hari Minggu semakin diteguhkan di abad-abad selanjutnya :

 

~ Undang-undang sipil yang pertama mengenai hari Minggu, diberlakukan oleh Kaisar Constantine di Roma tanggal 7 Maret tahun 321 M, yang berbunyi : "Pada Hari Matahari yang dihormati hendaknya para pembesar dan rakyat yang bertempat tinggal di kota berhenti, dan hendaknya semua bengkel ditutup. Namun di pedesaan, orang-orang yang bertani boleh dengan bebas dan sah meneruskan pekerjaan mereka." (History of the Christisn Church, edisi tahun 1902, jilid 3, hal 380).

 

~ Langkah berikutnya dalam menjadikan pemeliharaan hari Minggu lengkap sebagai bagian agama Kristen, diambil oleh gereja di Roma dalam Konsili Laodekia. Konsili itu membuat undang-undang agama pertama mengenai memelihara hari Minggu. "Pada tahun 325, Sylvester, Bishop Roma ... secara resmi mengubah sebutan hari pertama, dengan menyebutnya hari Tuhan." (Historia Ecleslastica, hal 739).

 

~ Pada Konsili Laodekia lain, tahun 364, dibuat undang-undang berikut : 

"Orang-orang Kristen bukanlah penganut agama Yahudi dan tidak boleh bermalas-malas pada hari Sabtu ..., tetapi harus bekerja pada hari itu; tetapi hari Tuhan khususnya harus mereka hormati, dan sebagai orang-orang Kristen, jika sekiranya mungkin, tidak boleh bekerja pada hari itu. Namun, jika mereka ketahuan sebagai penganut agama Yahudi ( memelihara Sabat ) , mereka akan dikeluarkan ... dari Kristus." (A History of Councils of the Church, jilid 2, hal 316).

 

~ Meskipun demikian, orang-orang Kristen masih tetap memelihara hari Sabat (Sabtu) pada abad keenam, sehingga Paus Gregory mengumkan, "mereka yang mempertahankan bahwa pekerjaan tidak boleh dilakukan pada hari yang ketujuh adalah sebagi nabi-nabi antikristus." (The Law of Sunday, dikutip dalam Carlyle B. Haynes, From Sabbath to Sunday, hal 43).

 

~ Yang terakhir, bulan Juli 1998, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Surat Pastoral Dies Domini (Hari Minggu), yang menyerukan agar umat Kristen beribadah di hari Minggu sebagai penggenapan Sabat, dan meminta perundang-undangan sipil untuk memberi sarana kepada peribadahan Minggu ini.

 

 

7. Ketika berabad-abad kemudian lahir Reformasi Protestan, bagaimana dengan hari Sabat?

 

Penting diingat bahwa Alkitab tidak mudah diperoleh orang pada zaman itu sperti sekarang ini. Ajaran-ajaran disampaikan dengan perkataan yang keluar dari mulut, sehingga para anggota harus dengan susah payah membedakan antara ajaran Kitab Suci dan tradisi. Hanya sedikit yang betul-betul mengetahui kebenaran sebagaimana diajarkan Kristus dan murid-murid-Nya.

Martin Luther berkata, "Mereka (para paus) menyatakan perubahan hari Sabat menjadi hari Tuhan, bertentangan, kelihatannya, dengan Sepuluh Hukum; dan mereka tidak memiliki contoh lain kecuali perubahan hari Sabat itu. Mereka tentunya memerlukan kekuasaan gereja yang sangat besar, karena mencabut salah satu perintah Sepuluh Hukum." (The Creeds of Christendom, Philip Schaff, jilid 3, hal 64).

 

Pandangan gereja Kristen ttg Sabat Pandangan beberapa denominasi gereja mengenai hari Sabat, meski mereka tidak berbakti di hari Sabat.

 

 

8. Ketika dikatakan bahwa Gereja Katolik merubah hari Sabat dan memasukkan tradisi, apa reaksi mereka?

 

Gereja Katolik membenarkan dan menyatakan bahwa memang mereka mempunyai kuasa / wewenang untuk hal itu. 

~ "Akhirnya, pada akhir pembukaan tanggal 18 Januari 1562, semua keragu-raguan telah dilenyapkan : Archbishop dari Regio mengadakan suatu pembicaraan di mana ia secara terang-terangan memaklumkan bahwa tradisi berada di atas Kitab Suci. Dengan demikian kekuasaan gereja tidak boleh dibatasi oleh kekuasaan Kitab Suci, sebab Gereja telah mengubah ... hari Sabat menjadi hari Minggu, bukan oleh perintah Kristus, melainkan oleh kekuasaannya sendiri." (Canon and Tradition, H.J. Holtzman, hal 263).

 

Gereja Roma Katolik memahami bahwa perubahan hari Sabat itu merupakan suatu tanda kekuasaan gereja. Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh para penguasa gereja :

 

~  "Anda boleh membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu dan Anda tidak akan menemukan satu pernyataanpun yang memgizinkan penyucian hari Minggu. Firman Allah menekankan pemeliharaan hari Sabtu sebagai hari perbaktian agama, suatu hari yang kami (umat Katolik) tidak pernah kududskan." (The Faith of Our Father, James Cardinal Gibbons, hal 89, James Murphy Company, New York, 1917).

 

~ "Gereja Katolik untuk selama lebih dari seribu tahun sebelum Protestan lahir, dengan kekuatan tugas ilahinya, telah mengubah hari itu dari hari Sabtu menjadi hari Minggu. Dunia Protestan pada waktu itu baru lahir merasa bahwa hari Sabat Kristiani masih terlalu keras untuk diterobos, karena itu mereka terima saja dulu yang artinya menerima kuasa gereja itu (Katolik-red) untuk mengubah hari itu selama tiga ratus tahun lebih. Hari Sabat Kristiani pada dewasa ini adalah turunan gereja Katolik yang diakui sebagai pasangan Roh Kudus tanpa perlawanan dari pihak dunia Protestan." (The Catholic Mirror, 23 September 1893, dikutip dari seri terakhir dari empat seri berjudul "Hari Sabat Kristiani".  The Catholic Mirror adalah organ resmi dari Kardinal Gibbons, Baltimore, Maryland, USA).

 

~ "Adalah gereja Katolik, yang dengan kuasa Yesus Kristus, yang mengganti hari perhentian itu menjadi hari Minggu sebagai peringatan kebangkitan Tuhan kita. Jadi, pemeliharaan hari Minggu oleh gereja Protestan adalah sebagai penghormatan mereka pada kuasa gereja itu" (Plain Talk about the Protestanism of Today, Monsignor Segur, Thomas B. Noonan & Co., Boston, 1868).

 

~ Di bawah ini dikutip suatu tanya-jawab :

Tanya   : "Apakah engkau mempunyai cara lain untuk membuktikan bahwa gereja mempunyai kuasa untuk menetapkan hari raya atau peraturan?"

Jawab  : "Sekiranya ia tidak mempunyai kuasa demikian, ia tidak dapat melakukan itu dimana semua pemimpin agama modern setuju kepadanya - ia tidak dapat menggantikan pemeliharaan hari Sabtu hari ketujuh, suatu perubahan yang tidak ada wewenang dari Alkitab"

(A Doctrinal Cathechism, Stephen Keenan, hal 174, Edward Dunigan & Brothers, New York, 1851)

Tanya   : " Yang manakah hari Sabat?"

Jawab  : " Hari Sabtu adalah hari Sabat."

Tanya   : "Mengapa kita memelihara hari Minggu dan bukan hari Sabtu?"

Jawab  : "Kita memelihara hari Minggu gantinya hari Sabtu karena gereja Katolik  pada konsili Laodekia (336 M) telah memindahkan kekudusan hari Sabtu ke hari Minggu."

(The Convet's Cathechism of Catolic Doctrine, Peter Geiermann, hal 50, London, 1934. Disahkan oleh Vatikan tanggal 25 Januari 1910).

 

~ "Sekarang kita sudah mengetahui bahwa hukum hari Minggu dan pemeliharaannya itu bukanlah dekrit yang berasal dari Allah melainkan adalah hukum yang kita buat sendiri. Lalu faktor yang sama (hukum Kristen dan Tradisi), yang ditempa, digubah dan ditafsirkan supaya sesuai dengan kebutuhan pada abad keenam, bisa kalau perlu ditempa lagi atau ditafsirkan kembali untuk memelihara kebutuhan sekarang ini. (Artikel, "Hari Minggu bukanlah Hari Sabat", karangan Lawrence L. McReavy, hal 58 dalam majalah The Australian Catholic Digest, September 1941. Diterbitkan oleh the Advocate Press, Melboune, Australia).


- "Karena hari Sabtu, bukan hari Minggu, ditetapkan dalam Alkitab, tidakkah aneh rasanya melihat bahwa non-Katolik yang mengaku mengambil agama mereka langsung dari Alkitab dan bukan dari gereja Katolik juga memelihara hari Minggu dan bukan hari Sabtu ?  Ya, tentu tidak konsisten; tetapi perubahan ini dibuat kira-kira lima belas abad sebelum aliran Protestan lahir. Pada waktu lahirnya Protestan kebiasaan itu sudah menyeluruh di bumi ini. Mereka melanjutkan kebiasaan itu sekalipun hanya didasarkan atas kekuasaan gereja Katolik dan bukan atas ayat Alkitab. Pemeliharaan hari Minggu itu menjadi suatu kenangan dari gereja induk dari mana berasal sekte-sekte non-Katolik ibarat seorang anak  lari meninggalkan rumah tetapi masih mengantongi potret ibunya atau jepitan rambut ibunya. (The Faith of Millions, hal 543, 544, John A. O'Brein, kata pengantar oleh Kardinal Griffing. W.H. Allen, London, th 1958).

 

- "Tentu, Gereja Katolik mengaku bahwa perubahan itu adalah tindakannya sendiri. Tidak mungkin yang lain melakukan seperti itu, karena pada waktu itu tidka ada yang lain berambisi untuk melakukan hal yang sama dalam bidang spiritual atau masalah keagamaan tanpa persetujuan gereja itu. Dan perbuatan tersebut menjadi tanda kekuasaan kegerejaan dalam masalah-maslaah agama" H.F. Thomas - Perwakilan Kardinal, 11 November 1895.

 

- "Alkitab menyuruh kita untuk menguduskan hari Sabtu. Perubahan itu terjadi karena tradisi Kristiani sejak zaman rasul-rasul. Tetapi tidak ada seorang pun dari rasul-rasul itu yang berkata sepatah kata pun tentang perubahan itu pada waktu mereka menulis buku Perjanjian Baru itu." (Commentary of the Cathechism, hal 88, W.Frean, "Majellan" office, Redemption Fathers, Ballarat, Vic, Dicetak di Australia, 1959. Kata Pengantar dari yang mulia, Kardinal Gilroy).

 

 

9. Bukankah yang penting adalah kepada siapa kita menyembah, bukan masalah hari apa?

 

Masalah yang utama ialah bukan sekedar soal hari saja. Tetapi masalahnya ialah siapa yang membuat perintah. Bilamana kita berhenti pada hari ketujuh dalam minggu dan beribadah dengan hikmat kepada Allah, siapakah yang kita turuti? Jawabnya mudah saja: kita sedang menuruti Allah. Bilamana bekerj pada hari ketujuh atau menggunakannya untuk kepentingan diri atau urusan dagang dan berhenti serta berbakti pada hari pertama, siapakah yang sebenarnya sedang kita turuti? Tentu bukan Allah. Tuan manakah yang kita turuti?

Alkitab berkata: "Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? (Roma 6:16). Mereka yang berani mengikuti hukum Allah sepanjang zaman telah mendapati bahwa dari waktu ke waktu perintah-perintah manusia dan perintah-perintah Allah sering bertentangan. Rasul Petrus mengalami hal yang sama namun ia berketetapan "Kita harus lebih taat kepada  Allah daripada kepada manusia" Kisah 5:29.

 

 

10. Apakah Allah mengetahui bahwa suatu kekuasaan akan timbul yang akan menuntut hak untuk mengubah hukumNya? Jika demikian bagaimana Dia memberitahukannya?

 

"la akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa." Daniel 7:25.

(Untuk bahasan lebih lengkap mengenai kekuasaan sistem dalam Daniel 7 ini, silakan mempelajarinya dalam topik "Menerobos Waktu" Bab 8)

 

 

Kesimpulan

 

Peralihan dari pemeliharaan hari Sabat ke pemeliharaan hari Minggu adalah proses yang berangsur-anggur yang dimulai pada suatu waktu sebelum tahun 150 Tarikh Masehi dan diteruskan hampir tiga abad. Ada suatu usaha oleh beberapa Kristen untuk menjelaskan bahwa mereka bukanlah orang Yahudi; oleh karena itu, mereka meninggalkan hari Sabat dan memihak kepada hari Minggu. Eusebius, salah seorang dari para ahli sejarah gereja yang terkemuka pada zaman itu, menulis dalam bukunya Commentary on Balm 92, "Segala sesuatu yang wajib dilakukan pada hari Sabat, ini telah kami pindahkan ke hari Tuhan, karena semua itu lebih layak pada hari tersebut, karena hari itu mendapat prioritas dan tingkatan pertama, dan lebih terhormat dari pada hari Sabat Yahudi." Keputusan resmi yang pertama dari gereja memihak kepada hari Minggu diambil di Majelis Laodekia pada abad. keempat. Tetapi, hukum yang berhubungan dengan pemeliharaan hari Minggu memerincikan pemeliharaan (menjadi seperti orang Yahudi) sebagai alasan untuk tidak memelihara hari Sabat.

Mengapa kesucian hari Minggu dikembangkan? Pertama, itu adalah suatu usaha supaya jangan seperti orang Yahudi dan dengan demikian untuk menghindarkan penganiayaan. Kedua, setelah Roma semakin berkuasa dia menempatkan pengaruhnya. di pihak hari Minggu, bukan di pihak hari Sabat. Ketiga, sebagai akibat pengaruh Roma hari Minggu dibuat menjadi masalah hukum gereja sebagaimana dengan tradisi-tradisi  lain yang tidak sesuai dengan kitab suci.

Apa yang harus saya lakukan mengenai pemeliharaan hari Sabat? Biarkanlah Firman Allah memberikan jawaban. Baca Kisah 5:29; 1 Raja-raja 18:21; Yesaya 56:1, 2.

 

Referensi untuk butir 4 - 9 :

~ "Menyingkap Tabir", Marjorie & Don Gray, hal 203 - 209.

~ "Hari Yang Hampir Dilupakan" (judul asli :The Almost Forgotten Day), Mark A. Finley, hal 58 - 61, Indonesia Publishing House, 1992.

~ "Penuntun Alat Peraga Baru" ( "The New Pctorial Aid", Sign Publising Company, Warbuton, Victoria, Australia,1987) oleh  Frank Breaden, hal 168 - 171, Indonesia Publishing House, 1997

 

 

APAKAH  WAKTU  SUDAH  HILANG ?

Sering kali orang-orang memberikan perhatian tentang pemeliharaan hari Sabat Alkitab ingin mengetahui jika kita dapat memberitahukan di mana kita berada dalam urutan waktu. Satu-satunya jalan- untuk membuktikan bahwa waktu telah hilang adalah menentukan kapan dan di mana waktu itu hilang dan di dalam tindakan itu kita akan menemukannya.

1. Apakah hari-hari penciptaan adalah 24 jam, sama seperti sekarang?

Kata Ibrani yang dipakai untuk "hari" dalam Kejadian 1 adalah "yom". Penggunaan umum untuk kata "yom" adalah untuk hari yang lamanya 24 jam. Peraturan dasar untuk penterjemahkan ialah dengan menggunakan arti yang umum, terkecuali konteksnya mempunyai petunjuk jelas atau tanda-tanda bahwa ada arti lain yang dimaksud. Namun tanda-tanda seperti itu tidak ditemukan dalam Kejadian 1, sebaliknya ada beberapa petunjuk /indikator yang mengarahkan ke arti harafiah, hari yang 24 jam lamanya, antara lain :

~ Hari-hari dinyatakan dengan bilangan tingkat ("hari pertama", "hari kedua", ... dst). Apabila kata "yom" disertai kata penunjuk bilangan tentu, maka yang dimaksudkan selalu yang harafiah yaitu 24 jam (misalnya Kejadian 7:11, Keluaran 16:1) 

~ Pernyataan "jadilah petang dan jadilah pagi ...", ini dilakukan dalam bahasa Ibrani bila yang dimaksud adalah hari yang lamanya 24 jam. Hal ini merupakan cara khas yang dipakai umat Allah dalam Perjanjian Lama. Satu hari diukur dengan ungkapan "petang dan pagi" yang dimulai dari matahari terbenam (Imamat 23:32, Ulangan 16:6).

~ Pernyataan Allah sendiri dalam Hukum Keempat dalam Sepuluh Hukum (Keluaran 20:8-11) : "... Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, ... Ia berhenti pada hari ketujuh .."  Hanya Allahlah yang membuat 1 (satu) pekan berisi 7 (tujuh) hari, sama seperti yang terjadi sampai sekarang. (Baca juga butir 6)

Referensi :

~ Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa, oleh Randall W. Younker, edisi Indonesia tanggal 18 Juli 1999

~ 27 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah, Dept. Kependetaan MAHK Sedunia, edisi Indonesia, hal 91.

2. Apakah ada hari yang hilang antara zaman Adam dan Musa?

Semenjak jaman penciptaan pada waktu Allah mengasingkan hari yang ketujuh sebagai hari Sabat mingguan, para bapa telah mencatat dengan teliti hari, bulan, dan tahun, contoh: catatan Nabi Nuh dan Air Bah, Kejadian 7: 11,12,24; 8: 4,5, dsb. Tetapi jika manusia bingung dan lalai, Allah tidak akan melupakannya, dan pada zaman Musa, Ia menjauhkan semua dasar kebingungan atau kebimbangan dengan memberikan mujizat yang dramatis.

Keluaran 16:1-36. Lebih 40 tahun atau 2080 minggu Allah membuat empat mujizat setiap minggu, di mana- Ia menunjukkan dan menandai dengan jelas hari Sabat hari ketujuh. (I)Manna turun tiap hari selama lima hari pertama setiap minggu, jika dikumpulkan dua kali lipat akan busuk (2) Pada hari keenam turun dua kali lipat, yang sebagian lagi untuk hari yang ketujuh tidak busuk. (3) Pada hari ketujuh, atau hari Sabat, manna tidak turun.

 

3. Apakah hari Sabat hilang di antara zaman Musa dan ketika Yesus hidup di atas dunia?

Pada zaman antara pemberian manna dan zaman Kristus, bangsa Yahudi menggunakan satu jenis kalender dan mencatat waktu secara teliti (selain Sabat mingguan, mereka harus merayakan hari-hari raya pada waktu yang ditetapkan, Imamat 23).

Kebiasaan Yesus memelihara hari Sabat membuktikan bangsa Yahudi tidak kehilangan jejak hari Sabat sampai pada zaman-Nya, karena Ia juga memelihara hari yang dipelahara bangsa Yahudi sebagai hari Sabat. Jika seandainya bangsa Yahudi salah dalam perhitungan hari, sudah tentu Yesus akan meralat hal itu (seperti juga ada banyak peraturan-peraturan yang dikecamNya)

.

4. Sudahkah hari Sabat hilang setelah zaman Yesus?

Hari ketujuh tidak mungkin dapat kehilangan jejak sejak zaman Kristus hingga sekarang, karena :

~ Tiga kalender yang selaras telah dipakai secara berdampingan hampir sepanjang zaman keKristenan, yaitu kalender Yahudi, kalender Kristiani dan kalender Islam. Walaupun ada perbedaan dalam beberapa hal, ketiga-tiganya sesuai mengenai urutan hari-hari dalam minggu.

~ Pemeliharaan hari raya Paskah modern (Easter) yang memperingati hari kebangkitan Kristus dan juga Jumat Agung yang memperingati hari Kematian Kristus. Bila dunia dapat konsisten mengenai hari Jumat dan Minggu, maka tentunya hari Sabtu juga tidak berubah.

~ Tidak pernah ada perubahan kalender yang mempengaruhi urutan hari-hari dalam satu minggu, meskipun pernah ada perubahan dari kalender Julian (zaman Julius Caesar) ke kalender Gregorian (oleh Paus Gregory XIII). Pernyataan mengenai hal ini :"Harus dicatat bahwa pada zaman Kristen urutan hari-hari dalam 1 minggu tidak pernah diganggu. Jadi ketika Paus Gregory XIII membarui kalender tahun 1582, Kamis 4 Oktober, diikuti hari Jumat, 15 Oktober. Demikian juga di Inggris tahun 1752, Rabu 2 September, diikuti oleh hari Kamis, 14 September, (The Catholic Encyclopedia, jilid III, art."Chronology", hal 740).

 

OKTOBER    1582

 Minggu  Senin  Selasa  Rabu  Kamis  Jumat Sabtu
   1    2   3    4  15   16  
17  18  19 20 21  22   23 
 24 25 26   27 28  29 30
31            

Keterangan lebih lanjut dapat lihat di sini (klik).

~ Bukti terakhir untuk menghilangkan bayangan keraguan ialah Ilmu Perbintangan. Jika seorang ahli perbintangan dikurung selama enam bulan dalam sebuah gua di bawah tanah tanpa jam dan kalender atau alat apapun sehingga ia kehilangan jejak perhitungan hari, hanya dalam beberapa jam di dalam sebuah teropong bintang, dengan memeriksa posisi dan gerakan bintang-bintang, ia akan sanggup mengetahui waktu, penanggalan serta hari apa saat itu.

 

5. Pernyataan ahli Ilmu Perbintangan tentang urutan hari-hari dalam minggu :

~ Dalam bukunya "Hari Yang Hampir Dilupakan" ( hal 30-32 ), Mark Finley menulis : "Sehubungan dengan usaha untuk mendapatkan bukti yang nyata tentang asal usul dan berkesinambungannya siklus mingguan, saya memutuskan untuk menulis surat kepada ahli Ilmu Perbintangan Kerajaan di Royal Greenwich Observatory, London, Inggris. Observatorium Greenwich ini menyimpan catatan yang akurat tentang waktu di seluruh dunia.

Inilah surat saya yang ditulis pada tanggal 11 Februari 1974:

         "Tuan yang terhormat:

'Pada saat ini saya sedang mengadakan penelitian tentang urutan siklus mingguan yang tidak pernah putus. Beberapa ahli ilmu perbintangan Eropah menyatakan bahwa siklus mingguan telah sampai kepada kita secara terus menerus dan tidak pernah putus sejak waktu yang lalu; dengan kata lain, bahwa hari ketujuh yang kita miliki dalam siklus mingguan sekarang ini, misalnya saja, adalah sama dengan hari ketujuh dalam minggu yang terdapat di zaman Alkitab. Pertanyaan saya terbagi dalam tiga bagian:

1. Apakah hasil penyelidikan Anda sehubungan dengan siklus mingguan yang tidak pernah putus sejak masa yang lalu itu?

2. Apakah dengan adanya perubahan kalender di masa yang lalu (dari Julian ke Gregorian, dan sebagainya) mempengaruhi siklus mingguan tersebut?

3. Apakah hari Sabtu yang kita miliki pada zaman ini mempunyai pernyataan garis lurus yang sama dalam siklus tujuh hari dibandingkan dengan had Sabtu yang disebutkan dalam catatan Alkitab pada hari penyaliban Kristus?

"Saya sangat menghargai waktu yang Anda gunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan dengan segera mengharapkan jawabanya.

Hormat saya, Mark Finley"

Dan inilah jawabannya:

 'Tuan yang terhormat:

"Surat saudara yang ditujukan kepada ahli Ilmu Perbintangan Kerajaan di Greenwich telah dikirimkan kepada kami, dan pimpinannya telah meminta saya untuk menjawabnya.

"Kesinambungan tujuh hari dalam satu minggu sudah dipertahankan sejak zaman yang paling awal dalam agama orang Yahudi.

"Ahli perbintangan boleh jadi menaruh perhatian sehubungan dengan keputusan-keputusan tentang waktu, tanggal di kalender, dan tahun. Akan tetapi, oleh karena siklus mingguan adalah siklus sipil, sosial, dan agama, maka tidak ada alasan apapun yang membuat hal itu diganggu oleh penyesuaian yang terjadi di dalam kalender. Setiap usaha yang dilakukan untuk mengganggu siklus tujuh hari itu selalu saja menimbulkan tantangan yang sangat keras dari pihak kekuasaan bangsa Yahudi, dan kita memastikan bahwa tidak ada gangguan apapun yang terjadi dengan adanya perubahan. Perubahan model kaiender dari Julian ke Gregorian (1582-1927) sudah terjadi tetapi siklus urutan hari dalam minggu itu tidak berubah.

Sahabatmu , R. H. Tucker Pegawai urusan Penerangan"

~ James Robertson, Direktur Efeneris Amerika, Observatorium Angkatan Laut Amerika Serikat menulis, "Kami telah menggunakan kesempatan menyelidiki hasil-hasil pekerjaan para ahli dalam kronologi dan kami belum pernah ... merasa ragu-ragu sedikitpun terhadap perputaran minggu yang terus menerus berlangsung lama sebelum zaman Kristus ... Belum pernah ada perubahan dalam kalender kita pada abad-abad yang silam yang dengan cara apapun telah mempengaruhi perputaran minggu." -Ref.No.EN 23 /H5 (14) (1). Dikutip dari "Menyingkap Tabir", Marjorie & Don Gray, hal 200-201.

 

6. Urutan hari-hari dalam satu minggu tidak pernah berubah. Dari manakah perhitungan 1 minggu = 7 hari?

- Dari manakah perhitungan 1 hari = 24 jam?

  Para ahli menghitung dari lamanya bumi mengitari porosnya sendiri (rotasi bumi).

- Dari manakah  perhitungan lamanya 1 bulan?

  Para ahli menghitung dari lamanya bulan mengitari bumi.

- Dari manakah perhitungan berapa lama 1 tahun?

  Para ahli menghitung dari lamanya bumi mengitari matahari (revolusi bumi).

- Dari manakan perhitungan 1 minggu (yakni 7 hari)? 

Para ahli tidak dapat menemukan jawabnya dari fenomena alam, jawabannya hanya terdapat di Alkitab, yaitu karena Allah sendirilah yang membuatnya demikian. "... Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, ... Ia berhenti pada hari ketujuh .." Keluaran 20:11

Catatan : Sejarah membuktikan bahwa periode satu minggu terdiri dari 7 hari inilah yang paling sesuai dengan irama hidup sehari-hari. Pada tahun 1792 Perancis mencoba sistem 1 minggu = 10 hari, tetapi gagal. Pada tahun 1929 Uni Soviet mencoba sistem 5 hari dan pada tahun 1932 enam hari, tetapi pada tahun 1940 mereka kembali ke sistem 7 hari. (Widya Wiyata-Aneka Keajaiban hal 7).

 

Kesimpulan 

Minggu yang digunakan pada zaman Kristus adalah sama dengan minggu kalender kita sekarang. Hari Minggu adalah hari pertama dari minggu itu dan hari Sabtu adalah hari Ketujuh. Yesus hidup di dalam kalender Roma. Apa yang disebut orang Yahudi hari ketujuh dan hari pertama, Roma menyebutnya hari Saturnus dan hari Matahari.

 

TANDA   DAN   METERAI   ALLAH

Langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya diciptakan Allah. Dalam Alkitab kita membaca "Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutNya segala tentaranya. Sebab Dia ber firman, maka semuanya jadi. Dia memberi perintah, maka semuanya ada." Mazmur 33:6, 9. 

1. Dalam gambar siapa manusia dijadikan?

"Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Kejadian 1:26.

Catatan : Manusia memantulkan gambar Penciptanya. Bagaimana kita menyembah dan berbakti menggambarkan siapa Allah (atau allah) kita.

2. Bagaimana Allah yang benar dibedakan dari allah-allah palsu?

"Tetapi Tuhan adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murkaNya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan murkaNya. Beginilah harus kamu katakan kepada mereka, "Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini." Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatanNya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaanNya, dan yang membentangkan langit dengan akal budiNya." Yeremia 10:10-12.

3. Mengapa Allah berhak memerintah dan disembah?

"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan." Wahyu 4:11. Baca Mazmur 95:3-6.

Catatan: Allah yang harus kita layani dan sembah menciptakan segala sesuatu dari pada apa yang tidak dapat kita lihat (Ibrani 11:3) Kemudian Dia menggantungkan bumi pada kehampaan (Ayub 26:7). Dia menopang segala yang ada (Ibrani 1:3). Dia menopang semua hidup (Kisah 17:28).

4. Apa tandanya bahwa Allah adalah Pencipta?

"Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan Sabat, turun-temurun menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk Seama-lamanya, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh la berhenti bekerja untuk beristirahat." Keluaran 31:16, 17. Hari Sabat menjadi tanda bahwa Allah adalah Pencipta.

5. Tanda apa lagi hari Sabat itu?

"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari SabatKu harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu turuntemurun sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan yang menguduskan kamu." Keluaran 31:13. Baca juga Yehezkiel 20:12, 20. Catatan: Kuasa ilahi yang sama yang perlu untuk penciptaan juga diperlukan untuk penciptaan kembali kehidupan rohani. Kelahiran baru adalah penciptaan Allah dalam kerajaan rohani, sebagaimana dunia baru pada waktu penciptaan adalah kuasa Allah yang kreatif yang bekerja dalam kerajaan jasmani .

Catatan : Hari Sabat adalah suatu tanda kedaulatan Allah. Dia adalah Pencipta dan Penebus. Kristus harus yang terutama dalam kehidupan Kristen. Pemeliharaan hari SabatNya yang suci adalah senantiasa suatu tanda kesetiaan kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat.

6. Apakah meterai atau cap itu?

Suatu tanda pengesahan terhadap suatu perjanjian atau peraturan dari si pembuat perjanjian/peraturan.Raja-raja zaman purba mempunyai cincin yang digunakan sebagai meterai. Sekarang kebanyakan dokumen yang sah memerlukan meterai-meterai untuk disetujui.

7. Tiga unsur apakah harus ada dalam cap satu pemerintahan?

  Cap pemerintah digunakan untuk mensahkan hukum negara dan dokumen resmi. Pada cap harus ada :                  

a. NAMA,                        b.PANGKAT/JABATAN,           c. WILAYAH KEKUASAAN dari yang mengeluarkannya.

 

 

8. Bagaimanakah suatu meterai sering digunakan secara kiasan dalam Alkitab?

 

"...tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya sebelum ia bersunat."  Roma 4:11

"........ ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijadikan itu." Efesus 1.13.
"...janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan" Efesus 4:13

 

Catatan : Dalam Alkitab dua kiasan digunakan untuk cap ini :

a. Sebuah cap atau meterai dibuat untuk kebenaran atau tuntutan Allah.

b. Sebuah cap atau meterai dibuat untuk menunjukkan hak milik dan persetujuan.

9. Apakah ada cap Allah dalam Hukum-Nya yang suci - sepuluh hukum itu?

"...hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN Allahmu; ... Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya."  Keluaran 20 : 10a, 11

Catatan : Hukum keempat adalah meterai 10 Hukum Allah sebab di dalamnya tercantum :

a. Nama Allah ("TUHAN ALLAHMU")

b. Pangkat atau Jabatan ("PENCIPTA atau "KHALIK")

c. Wilayah kekuasaannya ("LANGIT DAN BUMI").

10. Bagaimana saya dapat masuk ke dalam perhentian Allah?

Saya harus menerima pekerjaan Kristus yang sempurna dan selesai itu. Saya harus datang menghadap takhta karuniaNya dan Dia akan memberikan pertolongan pada waktunya kepadaku dalam perselisihan saya dengan iblis. Baca Ibrani 4:16. Orang berdosa yang bertobat menerima Kristus sebagai Tuhan dari kehidupannya dan dengan sudi memberikan kesetiaan dan penurutannya kepada Allah untuk keduanya dibentuk dan digunakan oleh Dia dalam pelayananNya.

Kesimpulan

Hari Sabat adalah tanda dari seluruh kegiatan Allah, kuasa kreatifNya dalam semesta alarn, dan kuasaNya menciptakan kembali dalam hati. Baca II Timotius 2:19. Meterai persetujuan Allah apabila ditempatkan pada seseorang akan menunjukkan dia telah mendapat kemenangan atas dosa dan itu akan nyata bahwa dia milik Allah. Mentirut Wahyu 7:1-3 kita hidup pada zaman pemeteraian. Umat Allah akan menjadi pemelihara hukum. Hari Sabat adalah tanda luar, tanda atau meterai yang membedakan mereka dari orang-orang yang tidak menurut atau mengakui hukum-hukum Allah. Tetapi bagi umat Allah hari Sabat berarti penyucian. Itu adalah tanda antara mereka dan Allah yang menandakan mereka sebagai milik Allah.

 

 Sumber utama : "Penuntun Dasar Untuk Pemahaman Alkitab" oleh Harold E. Metcalf.